PROLOG

Intanna Cleopatra

Waktu itu aku berdiri  di depan beranda rumahku, nampaknya pagi itu bersahabat dengan hatiku yang kala itu sedang kalut tak berujung, Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk mengisi sisa hidupku yang kian pendek, leukimia ini menyiksaku, sungguh aku tak tahan dengan keadaan ini.Bukan karena rasa sakit yang mendera tubuh ku, namun lebih dari pada itu, aku tak sanggup melihat kedua orang tua ku bersedih setiap waktu karena mengingat usia ku yang tak mungkin bertahan lama.mungkin jika saat ini tak lagi ada pilihan untukku, aku sudah pasrah dengan semuanya, menghadap sang khalik,,,meskipun ku tahu, aku tak pantas di surgamu karena telah banyak dosa yang kuperbuat, namun aku juga tak sanggup untuk menjadi penghuni neraka Mu.Sungguh semua pilihan ini sangat menyiksaku.Entah lah harus berapa kali aku harus mengeluh, tetapi aku sadar bahwa dengan mengeluh hanya akan menambah beban di jiwaku.hhuuhhhhh......benarkah TUHAN itu adil...????

Sampai di sini perjumpaanku pada halaman ku dan bunga – bunga yang senantiasa menghiburku di kala aku merasa tak berguna lagi..TUHAN beri kekuatan pada diri ku ini.Semoga ku sanggup melewati ini sampai aku berada di samping Mu.....

TUHAN KU...........

By

               Intanna Cleopatra

TANGERANG, 09 Agustus 2010

(Untuk matahari yang selalu bersinar , untuk bumi ku. . . )